www.nalarberita.id – BOGOR – Desakan untuk mendirikan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Cibinong semakin kuat. Tuntutan ini kembali disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, oleh Lurah Harapan Jaya, Asep Taryat Taryana, SE., M.Si., yang mewakili harapan ribuan warga di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
“Kami mohon agar permohonan pendirian SMAN 5 Cibinong bisa segera direalisasikan. Anak-anak kami sudah terlalu lama menunggu dan semakin tertinggal akses pendidikannya akibat aturan zonasi,” tegas Asep, Rabu (30/4/2025).
Kebutuhan Mendesak akan Pendidikan yang Layak
Menurut Asep, saat ini tidak ada satu pun SMA Negeri yang secara zonasi dapat mengakomodasi lima kelurahan padat penduduk, yakni Harapan Jaya, Pondok Rajeg, Pabuaran, Pabuaran Mekar, dan Tengah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam terhadap akses pendidikan yang layak bagi anak-anak di kecamatan tersebut.
Akses pendidikan merupakan hak dasar setiap individu. Dengan minimnya pilihan, banyak siswa terpaksa mencari sekolah di luar zonasi, bahkan melintasi kecamatan, yang tentunya menguras waktu dan biaya. Masyarakat setempat beranggapan bahwa pendidikan harusnya menjadi prioritas, dan segala upaya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan seharusnya didorong dengan cepat.
Langkah-langkah untuk Mewujudkan SMAN 5 Cibinong
Lurah Asep menyebutkan bahwa berbagai kelurahan telah mengusulkan lokasi potensial untuk pembangunan SMAN 5 Cibinong. Salah satu lokasinya adalah lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat seluas 8.910 meter persegi di wilayah Harapan Jaya, yang saat ini digunakan oleh UPT Pertanian. “Kami sudah berkoordinasi dengan BPKAD, dan lahan tersebut masih tercatat atas nama Pemprov Jawa Barat. Jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda,” ujarnya.
Harapan warga sangat besar agar Gubernur Dedi Mulyadi segera mengambil tindakan. “Kami percaya Bapak Gubernur memiliki keberpihakan kepada rakyat kecil. Kini saatnya membuktikan, jangan biarkan anak-anak kami terus menjadi korban dari minimnya sekolah negeri,” tegas Asep.
Dorongan untuk mendirikan SMAN 5 Cibinong juga disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Ricky Kurniawan, Lc. Ia menegaskan bahwa kebutuhan akan SMAN 5 Cibinong sudah sangat mendesak dan tidak bisa ditunda. “Semua kajian sudah dilakukan sejak 2024. Survei lahan sudah ada. Tinggal keputusan Gubernur. Ini menyangkut hak dasar warga untuk mendapatkan pendidikan menengah yang layak dan terjangkau,” ungkap Ricky.
Ricky pun meminta Gubernur Dedi Mulyadi untuk turun tangan langsung dan menginstruksikan Dinas Pendidikan serta KCD Wilayah I agar segera memulai proses pembangunan. Tanpa langkah konkret, generasi muda di daerah tersebut akan terus terabaikan.
Warga sekitar juga merasakan dampak dari penundaan ini. Mulky (45), seorang warga Citayam, mengungkapkan bahwa penundaan ini sama saja dengan mengabaikan masa depan generasi muda. “Jangan karena urusan administrasi, anak-anak kami kehilangan kesempatan untuk bersekolah. Ini soal keadilan dan hak asasi,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Kini, seluruh perhatian tertuju pada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Apakah ia akan mengambil langkah tegas untuk memenuhi kebutuhan pendidikan warga Cibinong, atau akan membiarkan rencana pendirian SMAN 5 kembali tertahan di meja birokrasi? Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian serius, karena masa depan anak-anak tidak boleh dipandang sebelah mata.