Pembangunan tembok penahan tanah (TPT) menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah kebencanaan di daerah rawan seperti di Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Proyek ini sudah memasuki tahap perapian dan menunjukkan kemajuan yang baik.
Data menunjukkan bahwa berbagai wilayah di Indonesia sering kali menghadapi masalah longsor dan banjir. Dengan adanya pembangunan TPT, diharapkan risiko ancaman bencana tersebut dapat diminimalisir. Bagaimana sebenarnya proses pembangunan ini terlaksana?
Proses Pembangunan Tembok Penahan Tanah
Pembangunan TPT di Kp. Rawa Kalong RT 004/008, RW 005 Desa Cimandala, dibiayai melalui APBD Kabupaten Bogor dengan total anggaran sekitar Rp 566.830.000,-. Proyek ini ditangani oleh penyedia jasa lokal dan dibantu oleh konsultan pengawas untuk memastikan setiap tahapan berjalan lancar dan sesuai spesifikasi.
Herman, pengawas proyek, menjelaskan bahwa kendala seperti banjir sempat terjadi, tetapi hal itu tidak mengganggu kelancaran pekerjaan. Dukungan dari masyarakat sekitar juga krusial, di mana Ketua RT dan warga secara aktif memantau perkembangan proyek. Situasi ini menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat berperan penting dalam keberhasilan suatu proyek pembangunan.
Dampak dan Harapan ke Depan
Ketua RT 08, Mukhtar, menyatakan rasa syukurnya atas perhatian dan dukungan dari pemerintah serta pihak terkait. Pembangunan ini merupakan langkah ketiga yang diambil pemerintah sebagai bentuk kepedulian terhadap daerah rawan bencana di kampung Rawa Kalong. Harapan masyarakat adalah agar proyek-proyek serupa terus berlanjut untuk menangani lokasi-lokasi lain yang juga rentan terhadap banjir dan longsor.
Dengan melanjutkan pembangunan TPT dan fasilitas lainnya, diharapkan daerah ini akan lebih aman dan nyaman untuk dihuni. Proyek ini bukan hanya sekedar infrastruktur fisik, melainkan juga bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi warganya dari ancaman bencana yang lebih besar di masa depan.