www.nalarberita.id – TANGERANG– Pada tanggal yang bersejarah, para santri dan alumni pondok pesantren dari Desa Talagasari menggelar acara Haul untuk mengenang almaghfurlah Abah Kyai Haji Ali Misri bin Haji Saleh. Acara ini berlangsung pada Senin malam (4/7/22) dan menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara alumni, masyarakat, dan pesantren setelah dua tahun terpisah akibat pandemi.
Haul ke-24 ini tidak hanya sekedar mengenang, tetapi juga menjadi pengingat akan jasa-jasa almaghfurlah KH. Ali Misri bin Haji Saleh dalam membimbing umat dan menyebarkan ilmu agama. Aktivitas dzikir, tahlil, dan tahmid menjadi bagian dari tradisi yang mengedepankan nilai-nilai sosial dan spiritual yang ditanamkan beliau.
Peran KH. Ali Misri dalam Mengembangkan Pendidikan Agama
Karya dan pemikiran KH. Ali Misri bin Haji Saleh memberikan pengaruh yang signifikan dalam pendidikan agama di masyarakat. Beliau aktif mengajarkan berbagai aspek ilmu, baik dari fiqih, tafsir, hingga kitab kuning, yang menjadi rujukan penting bagi para santri. Kesungguhan beliau dalam mendidik telah membuka kesempatan bagi banyak orang untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang agama.
Misalnya, banyak santri yang merasakan langsung keilmuan yang diajarkan. Mereka mengakui bahwa setiap pengajaran beliau tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga memiliki nilai-nilai praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan untuk membekali ilmu, melainkan juga memupuk karakter dan akhlak yang baik.
Warisan yang Ditinggalkan dan Harapan Masa Depan
Sejak masa muda, KH. Ali Misri telah dipersiapkan untuk menjadi seorang pengajar yang handal. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan keagamaan. Ayahnya sebagai tokoh masyarakat dan ibunya sebagai sosok yang berjasa dalam bidang kesehatan, menciptakan fondasi yang kuat bagi beliau dalam menjalani tugasnya. Momen-momen penting dalam hidupnya seperti pernikahan dan belajar di berbagai tempat, semakin memperkaya pengalaman dan ilmunya.
Penting untuk diingat bahwa kebangkitan pesantren dan kedatangan santri dari berbagai daerah sebagai tanda pengakuan atas dedikasi KH. Ali Misri. Meski takdir membawa beliau berpulang saat menjalankan ibadah haji, warisan yang beliau tinggalkan tetap hidup dalam hati para santri dan alumni. Upacara Haul menjadi ajang untuk memperbaharui semangat dan tekad dalam melanjutkan perjuangan beliau.
Kehadiran alumni di acara ini juga menciptakan suasana yang penuh haru dan nostalgia. Pengakuan dari alumni seperti Edih Jayadi, yang aktif dalam setiap acara, menunjukkan betapa pentingnya mengenang jasa-jasa guru. Ini bukan hanya sekadar penghormatan, tetapi juga bentuk rasa syukur dan kecintaan yang mendalam kepada sang guru yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan.
Dengan menggelar Haul ini, para alumni berharap bisa terus menuju pada tujuan spiritual dan sosial yang diimpikan oleh KH. Ali Misri. Cita-cita untuk menciptakan generasi yang seimbang dalam aspek hablumminallah dan hablumminannas diharapkan bisa tercapai melalui pendidikan dan pengembangan diri yang berkelanjutan.
Harapan kami adalah agar semangat mengajar dan mendidik yang ditanamkan oleh almaghfurlah selalu dapat dinyalakan dalam diri setiap alumni dan santri. Berkaca dari perjuangan beliau, kita diingatkan untuk selalu mengedepankan kebaikan dan pengetahuan guna membangun masyarakat yang lebih baik.