BOGOR,- Proses revitalisasi gedung di SDN Jampang Hambulu menuai sorotan tajam terkait dengan kualitas bahan bangunan yang digunakan. Pada tanggal 30 Oktober 2021, konsultan pengawas proyek ini akhirnya memberikan penjelasan untuk mengklarifikasi sejumlah dugaan yang beredar di masyarakat.
Sebelumnya, dalam laporan berita, ada indikasi bahwa proses revitalisasi tersebut tidak memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Contohnya, besi yang digunakan untuk sloof atau balokan disebutkan seharusnya berukuran 12 mm, tetapi pada pengukuran tersebut terdeteksi hanya 10,53 mm. Menanggapi hal ini, Rian, sebagai konsultan pengawas, menyatakan,
Pentingnya Kualitas Bahan Bangunan
“Sebenarnya ada kesalahan persepsi yang disampaikan oleh media. Dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), kami mencantumkan besi sloof/balokan berukuran 10 mm. Namun, saat kami melakukan pembelian, ukuran 10 mm tidak tersedia, sehingga kami memutuskan untuk menggunakan besi berukuran 12 mm agar spesifikasi tetap terpenuhi,” jelas Rian.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen untuk mempertahankan kualitas proyek meskipun ada kendala dalam pengadaan bahan. Pentingnya menggunakan bahan bangunan berkualitas tinggi tak bisa diabaikan, mengingat dampaknya pada keselamatan dan keawetan struktur bangunan. Dalam konteks ini, proyek revitalisasi ini dibangun dengan anggaran mencapai Rp 754.467.600, yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2021.
Memastikan Transparansi dan Keberlanjutan Proyek
Namun, pertanyaan masih muncul mengenai aspek lain dari proyek ini. Awak media yang hadir dalam klarifikasi tersebut juga menunjukkan bukti lain untuk menanyakan lebih lanjut terkait besi yang digunakan pada tiang pondasi serta besi ring berukuran 8 mm. Dalam hal ini, konsultan pengawas tidak dapat memberikan tanggapan yang memuaskan.
Pentingnya transparansi dalam suatu proyek publik menjadi sorotan. Pihak berwenang perlu memberikan informasi yang jelas dan lengkap untuk membangun kepercayaan masyarakat. Dalam situasi ini, pekerjaan yang dilakukan oleh CV. BELA PERSADA sebagai kontraktor dan pengawasan oleh CV. SAMUDRA HAYATI harus terus dioptimalkan untuk memastikan bahwa semua aspek proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dengan pengalaman yang dihadapi di proyek ini, semua stakeholder diharapkan dapat belajar untuk tidak hanya mematuhi spesifikasi, tetapi juga untuk berkomitmen pada kualitas yang lebih baik di masa mendatang. Untuk proyek-proyek selanjutnya, penting untuk dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua komponen, dari kualitas bahan hingga proses pengawasan, agar hasilnya sesuai dengan harapan masyarakat.
Dengan demikian, proses revitalisasi gedung SDN Jampang Hambulu sejauh ini perlu diperhatikan lebih lanjut. Mendengarkan suara dan kekhawatiran masyarakat adalah langkah penting untuk membangun kepercayaan dan memastikan keberhasilan proyek yang dilakukan. Keselamatan serta kenyamanan bagi siswa dan tenaga pengajar di sekolah tersebut harus menjadi prioritas utama.
(Tim)