www.nalarberita.id – BOGOR,- Warga perumahan Cimandala Permai RW 09 Desa Cimandala merasa gembira mendapatkan perbaikan betonisasi jalan dari program Satu Miliar Satu Desa (Samisade). Program ini merupakan inisiatif unggulan yang dihadirkan oleh pihak berwenang setempat untuk meningkatkan infrastruktur. Namun, kebahagiaan itu tereduksi oleh kondisi jalan yang saat ini tidak sesuai harapan.
Belum lama ini, saat media melakukan pemantauan, ditemukan banyak retakan halus yang menjalar pada badan jalan. Kejadian ini menjadi sorotan, terutama mengingat pekerjaan betonisasi yang seharusnya berkualitas tinggi. Apakah ini mengindikasikan masalah serius dalam proses pengerjaan atau kurangnya pengawasan?
Kualitas Pekerjaan Betonisasi Jalan
Pembangunan yang dilaksanakan sepanjang 1545 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 0,15 meter, mengalami beberapa titik keretakan. Lokasi paling terlihat adalah jalan Pandega. Berdasarkan analisis, keretakan ini diduga disebabkan oleh kesalahan teknis dalam struktur pondasi. Hal ini jelas menunjukkan bahwa faktor teknis perlu ditelaah lebih dalam.
Selain itu, penting untuk mengevalusi metode pemadatan yang digunakan. Diduga, teknik yang diterapkan adalah penggunaan stamper, yang mungkin tidak cukup efektif. Ketika menuang cor untuk lantai pondasi, adanya genangan air juga bisa berkontribusi terhadap keretakan. Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang kualitas dan ketelitian dalam setiap tahap pengerjaan.
Pentingnya Pengawasan dan Pemeliharaan Jalan
Dengan besarnya anggaran yang dicurahkan, masyarakat sebagai pengguna jalan berhak mendapatkan kualitas yang baik. Jalan tersebut bukan hanya sarana transportasi biasa, tetapi juga jalur mobilitas tinggi bagi warga. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat dari pihak terkait sangat penting untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana dan menghasilkan fasilitas yang dapat diandalkan.
Melihat kondisi jalan saat ini, langkah evaluasi proses pembangunan perlu diambil. Apakah ada faktor lain yang menyebabkan keretakan atau ini merupakan gambaran dari kurangnya perhatian pada detail teknis? Kesalahan dalam pembangunan infrastruktur dapat berdampak negatif tidak hanya pada kenyamanan, tetapi juga pada keselamatan pengguna jalan. Penanganan segera diperlukan agar keretakan ini tidak semakin meluas.
Dalam konteks ini, kolaborasi antar instansi sangat dibutuhkan. Masyarakat juga diharapkan lebih proaktif dalam memberikan masukan dan melaporkan kondisi jalan kepada pihak berwenang. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan kualitas infrastruktur yang dihasilkan dapat memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat.
(Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih melakukan verifikasi lebih lanjut)
(Andri)