BOGOR,- Program “Satu Miliar Satu Desa” (Samisade) merupakan inisiatif dari pemerintah Kabupaten Bogor yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur, khususnya infrastruktur jalan, demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pada kesempatan ini, Desa Cimanggis, yang terletak di Kecamatan Bojonggede, menjadi salah satu desa yang mendapat perhatian khusus. Desa ini menerima anggaran sebesar Rp 500.000.000,00 untuk proyek pembangunan infrastruktur betonisasi jalan, sejalan dengan tujuan Samisade untuk memperbaiki aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah.
Manfaat Pembangunan Infrastruktur Jalan Betonisasi
Pembangunan infrastruktur jalan yang baik sangat krusial bagi suatu wilayah. Dengan adanya jalan yang terbangun secara kokoh, mobilitas warga menjadi lebih lancar, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap perekonomian lokal. Dalam proyek ini, betonisasi dilakukan untuk memastikan bahwa jalan yang dibangun memiliki daya tahan yang panjang dan dapat mengatasi berbagai kondisi cuaca.
Namun, saat awak media melakukan pantauan di lapangan pada tanggal 10 Agustus 2021, terungkap bahwa meskipun tahap pertama dari kegiatan betonisasi pada desa tersebut telah selesai, terdapat banyak retakan pada bagian yang sudah selesai dikerjakan. Penemuan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas dari beton yang digunakan dalam proyek ini.
Tanggung Jawab Pihak Penyuplai Bahan Beton
Dalam proyek ini, penyedia bahan beton adalah sebuah perusahaan baching plant. Perusahaan ini memiliki tanggung jawab untuk memasok bahan beton berkualitas guna menjamin keberhasilan proyek. Menurut informasi, pihak yang ditunjuk untuk mensuplai bahan beton adalah Prayoga Beton, yang merupakan cabang dari perusahaan lainnya.
Ketua Forum Wartawan Bogor Bersatu, Iwan Boring, ketika dihubungi untuk memberikan komentar mengenai masalah ini, menegaskan pentingnya memastikan bahwa setiap proses dalam proyek berjalan sesuai standar. Ia menyatakan bahwa jika ditemukan ketidaksesuaian, terutama terkait dengan kualitas beton yang dikirim, pihak penyuplai harus bertanggung jawab. Iwan juga mengingatkan media untuk melaporkan setiap penyimpangan ke dinas terkait atau bahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika tidak ada tindakan yang diambil.
Dengan anggaran yang hampir mencapai Rp 400 miliar untuk program Samisade ini, tentunya setiap tindakan perlu dipertanggungjawabkan untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang yang merugikan masyarakat.
Sementara itu, awak media akan terus melakukan verifikasi dan mencari tahu lebih lanjut tentang kondisi proyek serta akan memberikan informasi terbaru seputar kelanjutan pembangunan dan penanganan masalah yang ada.
Dengan partisipasi aktif dari masyarakat dan pengawasan yang ketat, diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik, membawa manfaat nyata bagi masyarakat Desa Cimanggis dan sekitarnya, serta menciptakan infrastruktur yang tahan lama dan berkualitas tinggi.
Ke depan, kita semua berharap agar setiap proyek yang dilaksanakan dapat memenuhi standar yang diharapkan dan membawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
B Beng