TANGERANG– Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Pamulang (Unpam) Kota Tangerang Selatan, Banten, telah melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kelurahan Babakan pada 20 Mei 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dengan inti fokus pada konsep, pelanggaran, dan mekanisme HAM.
Pada kesempatan itu, Lurah Babakan, Teten Hardianto, menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa dan dosen Unpam. Ia berharap sosialisasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai hukum, khususnya di bidang Hak Asasi Manusia (HAM). Edukasi ini tentu sangat penting, mengingat pemahaman akan hak-hak dasar manusia akan berdampak pada kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pentingnya Memahami Hak Asasi Manusia
HAM adalah isu yang luas mencakup berbagai aspek kehidupan manusia. Menurut narasumber, munculnya HAM tidak bisa terpisah dari eksistensi manusia itu sendiri. “Timbulnya HAM itu dapat dilihat sejak seseorang dilahirkan ke dunia ini,” ujarnya. Setiap tindakan yang kita lakukan seharusnya tidak hanya memperhatikan kepentingan pribadi, tetapi juga menghargai hak orang lain.
Contoh nyata dari penegakan HAM, kata Teten, dapat dimulai dari lingkungan terkecil, seperti Rukun Tetangga (RT). Melayani warga dengan baik merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap hak asasi setiap individu. Penegakan HAM yang baik di tingkat RT akan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis. Kebebasan yang dimiliki setiap individu perlu diimbangi dengan tanggung jawab, agar hak-hak orang lain tidak terlanggar.
Strategi dan Edukasi Terkait HAM di Lingkungan Masyarakat
Pendidikan tentang HAM sangat penting, dan itu harus dimulai dari rumah tangga yang merupakan unit terkecil. Dosen pembimbing, Turya SH, MH, menjelaskan bahwa memahami hak-hak gender, seperti hak perempuan dan laki-laki, sangat vital. Setiap orang memiliki kebebasan yang diatur dengan norma dan aturan yang ada dalam masyarakat.
Unpam tentunya tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga berkomitmen melakukan kegiatan sosial di masyarakat. Selain PKM, Unpam juga aktif memberikan fasilitas gratis bagi penyandang disabilitas. “Dengan demikian, harapan kami adalah agar setiap lapisan masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” ungkap salah satu dosen.
Nurmansyah, salah satu narasumber, menambahkan bahwa PKM di Kelurahan Babakan berjalan tanpa kendala. Mahasiswa menunjukkan keahlian dalam menyampaikan materi terkait HAM serta dapat menjawab berbagai pertanyaan dari peserta dengan baik. Keterlibatan masyarakat, seperti ibu-ibu PKK dan Karang Taruna, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap topik ini, yang menciptakan diskusi yang hangat dan interaktif.
Dengan bentuk edukasi seperti ini, diharapkan masyarakat akan lebih paham tentang hak-hak asasi yang dimiliki, serta cara-cara menegakkan hak tersebut dalam kehidupan sehari-hari. “Kami akan terus berupaya melibatkan masyarakat dalam program-program kami agar lebih berdaya,” pakar HAM menambahkan.
Dengan melakukan kegiatan seperti PKM ini, Unpam berharap meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya HAM, sehingga masyarakat lebih sadar akan hak dan kewajiban masing-masing. Kegiatan sosial ini bukan hanya menjadi momen berbagi ilmu, tetapi juga menjadi awal dari sebuah gerakan kesadaran kolektif untuk menggali dan menghormati berbagai hak asasi manusia.
Melalui edukasi yang konsisten dan berkesinambungan, diharapkan generasi mendatang akan lebih mengenal pentingnya HAM dalam setiap aspek kehidupan mereka. Jika masyarakat memahami dan menegakkan hak-hak asasi mereka, maka keharmonisan akan tercipta dalam interaksi sosial di komunitas lebih luas.
Semoga pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa/i Unpam ini tidak hanya membawa manfaat bagi mereka yang terlibat, namun juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kelurahan Babakan. Banyaknya perhatian yang diberikan menunjukkan bahwa isu HAM tetap relevan dan penting untuk selalu dibahas serta dijadikan bagian dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari.