Di tengah gempuran pandemi COVID-19, bangsa Indonesia menghadapi perubahan signifikan yang memengaruhi berbagai aspek, termasuk ekonomi, politik, hingga pendidikan. Perubahan ini memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan situasi baru yang memerlukan keterampilan dan inovasi yang belum pernah ada sebelumnya.
Pendidikan sebagai salah satu aspek krusial mengalami transformasi dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Hal ini menuntut setiap pelajar, mahasiswa, dan pengajar untuk tetap berkomitmen dalam belajar dan mengajar meskipun dengan kondisi yang tidak biasa. Namun, dengan berbagai tantangan yang ada, perlu masih dapat beradaptasi dengan baik.
Menghadapi Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh menghadirkan beragam tantangan bagi pelajar, mulai dari ketidaknyamanan belajar di rumah hingga keterbatasan akses teknologi. Menurut Liza, seorang psikolog klinis, salah satu tantangan terberat dihadapi anak-anak saat belajar di rumah adalah kurangnya interaksi sosial. Sebagai makhluk sosial, anak-anak sangat bergantung pada lingkungan mereka, dan situasi ini menghambat proses belajar mereka yang seharusnya interaktif.
Secara psikologis, fase bermain adalah tahapan penting bagi anak. Ketidakmampuan anak dalam meregulasi stres membatasi kapasitas mereka untuk belajar. “Anak-anak menyerap apa yang ada di sekitar mereka. Sebelum kita berharap anak tangguh, orangtua dan pengajar harus lebih dulu menjadi contoh yang tangguh,” kata Liza. Menyelaraskan pendekatan pendidikan dengan kondisi psikologis anak menjadi penting agar proses pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan bagi mereka.
Inovasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Bukan hanya pelajar, tantangan juga dirasakan oleh para pengajar. Wijaya Kusumah menjelaskan bahwa guru-guru perlu beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan ini. Keterbatasan teknologi, seperti akses internet yang tidak merata, menjadi kendala tersendiri. Namun, ia menegaskan pentingnya kreativitas dalam mendesain pengalaman belajar yang menarik. Guru bisa memanfaatkan berbagai media komunikasi seperti SMS, telepon, atau email untuk menjangkau siswa.
Webinar yang diadakan pada 29 Januari 2021 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika menciptakan ruang diskusi antara para ahli dan pendidik. Dalam webinar ini, peserta diberikan berbagai kiat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung. Dengan kehadiran pelatihan dan pembekalan bagi guru, diharapkan mereka mampu menghadirkan metode pembelajaran yang inovatif bahkan dalam situasi sulit sekalipun.
Setelah diskusi panjang selama dua jam yang diikuti oleh 400 peserta, ditekankan bahwa optimisme dan kreativitas menjadi kunci. Setiap orang, baik pelajar maupun pengajar, harus bisa berpikir out of the box dalam menghadapi situasi yang tak terduga ini. Kegiatan seperti webinar ini berfungsi sebagai penyemangat untuk mendorong inovasi serta saling berbagi pengetahuan yang relevan dengan harapan bisa mengatasi berbagai kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh.
Dengan demikian, meskipun tantangan itu ada, masyarakat diharapkan tetap bisa menemukan solusi yang tepat bagi pembelajaran yang lebih efektif. Pembelajaran jarak jauh seharusnya tidak hanya dipersepsikan sebagai alternatif, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berkembang dan beradaptasi di era digital ini.