Peletakan Batu Pertama Gedung Madrasah Raudlotul Atfhal Dusun Pancor Desa Galis
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan agama di Kampung Pancor, Desa Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura, telah dilangsungkan pembangunan gedung madrasah yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan pendidikan di daerah tersebut.
Rabu, sehabis salat subuh, tepatnya pada tanggal 5 Robiul akhir, peletakan batu pertama dilakukan sebagai simbol awal dari projet pembangunan ini. Langkah ini menunjukkan komitmen masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta pemahaman agama di kalangan generasi muda.
Pentingnya Pengembangan Pendidikan Agama di Masyarakat
Pembangunan gedung madrasah berada di lahan milik Lora Nurun Huda, yang juga berperan sebagai pembina dalam proses pengembangan pendidikan dan agama di daerah ini. Gedung madrasah direncanakan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, termasuk ruang kelas untuk santriwan dan santriwati, serta ruang kantor bagi para ustadz dan kitab.
Keberadaan madrasah ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan agama di masyarakat. Data menunjukkan bahwa pendidikan agama berperan penting dalam membentuk karakter anak-anak, sehingga mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab. Dengan adanya fasilitas yang memadai, diharapkan anak-anak akan lebih termotivasi untuk belajar dan memahami nilai-nilai agama dengan baik.
Respon Positif Masyarakat Terhadap Pembangunan Madrasah
Acara peletakan batu pertama ini mendapatkan sambutan baik dari warga setempat. Banyak masyarakat yang hadir untuk menunjukkan dukungan terhadap pembangunan ini. Kehadiran tokoh-tokoh penting, seperti KH. Zubaer bin KH. Muntashor, pengasuh pondok pesantren, menambah khidmat acara tersebut.
Selain para ulama, juga hadir Bapak Yuda Jaka Satria selaku kepala Desa Galis, serta masyarakat dari berbagai kalangan. Doa bersama yang dipimpin oleh KH. Zubaer diharapkan bisa membawa keberkahan dan kelancaran dalam pembangunan gedung madrasah ini. Antusiasme warga sangat terlihat, baik dari kalangan local maupun di luar desa, untuk bersama-sama mendukung inisiatif ini.
Pembangunan madrasah ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga merupakan pembentukan komunitas yang solid dalam mendukung pendidikan. Dengan didasari semangat gotong royong, diharapkan pembangunan ini dapat berlangsung sesuai rencana dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Diharapkan, kedepannya, madrasah yang tengah dibangun ini dapat berfungsi dengan baik sebagai lembaga pendidikan yang memadukan pendidikan umum dan agama, sehingga para santri dapat tumbuh menjadi generasi yang berilmu dan berakhlak mulia.
(Sawe’i)